Halaman

You're the owner of your own mind

 You are the owner of your own mind. 

Kita sering jengkel sama orang. Rekan kerja, teman main, tetangga atau bahkan pasangan kita sendiri. Khususnya lagi, sama mantan. Jengkel itu tidak jarang berubah menjadi obsesi. Tanpa kita sadari, kita menjadikan dia pusat semesta. Semua hal buruk yang kita alami atau kita saksikan, kita kaitkan dengan dia. Kita senang kalau dia gagal, jatuh atau dipermalukan. Hari-hari kita habiskan untuk berharap atau berkhayal hal-hal buruk akan terjadi pada dia. Bahkan kita merancang agar hal buruk menimpa dia.

Ini adalah salah satu pangkal ketidak-bahagiaan. Kita menghabiskan energi yang kita fokuskan untuk dia, sekaligus untuk menguras kebahagiaan kita. Besar kemungkinan harapan kita untuk melihat dia jatuh tidak akan terwujud. Kita menyia-nyiakan energi dan kebahagiaan kita.

Kita adalah pemilik pikiran kita. Kita bisa memilih untuk melupakan dia, mengabaikan dia. Kita alihkan fokus energi kita untuk melakukan hal-hal baik, mencari dan membuat sumber-sumber kebahagiaan. Tapi kan dia bahagia di luar sana dengan segala kejahatannya? Lhaaaa, sudah dibilang, lupakan dia. Dia bahagia atau sengsara, itu tidak penting. Yang penting kita bahagia.

source= https://web.facebook.com/hasanudin.abdurakhman

Tidak ada komentar:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel