Halaman

Pemilu Khilafah

Berikut tulisan dari seorang dosen,,,
Tidak Pernah Nyoblos

Sepanjang sejarah umat Islam, sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai zaman nabi palsu zaman sekarang, umat Islam belum pernah nyoblos.

Kalau nggak percaya, coba aja cek di kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah yang 15 jilid itu. Ini buku sejarah terlengkap, dari sejak Nabi Adam, bahkan sejak penciptaan alam semesta sampai terjadinya hari kiamat. Sampai sejarah yang belum terjadi pun sudah ditulisnya pula. Penulisnya, Ibnu Katsir (w. 774 H) memang rada nekat juga orangnya.

Selama masa khilafah Bani Umayah, Bani Abasiyah, Bani Utsmaniyah, umat Islam tidak pernah nyoblos. Rata-rata para khalifah itu diangkat dan menjabat karena faktor keturunan. 

Nah saya tidak tahu, seandainya nanti ada khilafah lagi, khalifahnya itu hasil coblosan apa karena keturunan?

Sebab di era modern, tidak ada orang jadi penguasa karena keturunan, bukan? Semua lewat coblosan. Nah, kalau begitu buat mereka yang pada ingin dirikan khilafah, kenapa tidak buka sistem pencoblosan saja? 


Soalnya kalau pakai sistem keturunan, kapan ya bisa jadi khalifahnya. Bapaknya Anda kan bukan khalifah? Kakek Anda apa lagi. Masak tiba-tiba Anda jadi khalifahnya? Bijimane cerita nye?

Jadi mau nggak mau pakai sistem coblos dulu lah sementara. Nanti 17 Apri selain coblos presiden dan wakil rakyat, sekalian tambahin satu coblosan lagi, yaitu setujukah NKRI diubah jadi khilafah? Biar gampang gak banyak cingcong, bikin pilihannya cuma 2 saja  yaitu setuju dan tidak setuju.

Siapa tahu ada yang setuju? Hitung-hitung sambil test the water, tawaran khilafah itu kira-kira ada yang beli nggak ya? Saya amat yakin pasti ada. Cuma yang kita nggak tahu, berapa sih jumlah pastinya? 

Saya penasaran aja sih ingin tahu. Jangan pakai klaim doang. Karena selain nggak jentel, juga tidak ilmiyah. Sumber data kok cuma pakai opini? Harusnya fakta real, salah satu lewat coblosan.

Bagaimana? Tertarik kah dengan ide saya?

Ahmad Sarwat,Lc.MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel